Minggu, 23 April 2017

Persib tidak nyaman bermain di stadion GBLA

Selain pemain, bobotoh juga merasa tidak nyaman, terutama akibat sering terjadinya praktik pungutan liar biaya parkir kendaraan.

Karenanya, pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, berharap timnya bisa kembali menggunakan Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, sebagai kandang kompetisi resmi Liga 1 2017.

Menurutnya, Stadion Si Jalak Harupat yang berkapasitas 27 ribu penonton memiliki kualitas lapangan yang jauh lebih bagus dari Stadion GBLA, meskipun secara fasilitas dan daya tampung penonton Stadion GBLA lebih baik, 38 ribu.

Djanur mengatakan, kemungkinan Persib baru bisa menggunakan Stadion Si Jalak Harupat pada pekan ketiga Liga 1, usai melakoni laga pembuka melawan Arema FC dan Semen Padang.

"Kalau boleh memilih, mendingan di Stadion Jalak Harupat. Di sana lapangannya lebih bagus," ujar Djanur.

Dikatakannya, keluhan tak hanya datang dari dirinya, melainkan juga dari pemain. Kondisi permukaan lapangan Stadion GBLA yang bergelombang atau belum rata membuat aliran bola terganggu, dan dikhawatirkan bisa membuat pemain cedera.

"Pemain juga mengeluhkan kondisi lapangan GBLA yang bergelombang. Tapi untuk laga perdana lawan Arema, sudah pasti main di GBLA. Mau gimana lagi karena banyak undangan VVIP," katanya. 

Djanur sendiri memprediksi laga melawan Arema FC bakal berlangsung sengit.

"Memang cukup berat. Lihat Arema, permainan mereka stabil dan prestasi cukup bagus. Dari mulai Piala Presiden, sampai sekarang," ujar Djanur.

Ia mengakui, mengalahkan Arema bukan perkara mudah.  "Kalau Arema incar tiga poin, ya bagus. Jadi, pertandingan terbuka. Kalau sama-sama bisa incar tiga poin, pasti pertandingan akan seru dan terbuka. Mereka kan percaya diri dan akan main terbuka," jelasnya.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar